Sebuah editan dari tulisan saya terdahulu, mengenai ciri orang yang sombong. Sebenarnya ga cuma 2 saja sih, tapi ada baaanyak sekali ciri orang sombong. Namun, berhubung judulnya “2 Ciri Orang Sombong”, jadi ya saya sebutkan dua saja hehe..
Pada suatu hari, aku sedang bersama dengan seorang sahabatku, tiba-tiba dia bertanya padaku, “Akh, antum dah tahu mengenai 2 ciri orang sombong?” “belum, mang apaan?” “ciri-cirinya tuh bila orang tersebut tidak mau mendengarkan nasehat orang lain atau dia meremehkan orang lain”.
Itulah sekelumit kalimat bijak dari sahabatku. Subhanallah, aku sungguh beruntung memiliki seorang sahabat sepertinya. Bagiku ia adalah wasilah dari Allah sehingga diriku ini dapat belajar dan terus belajar ‘tuk memperbaiki diri dari waktu ke waktu
Aku sungguh takut bila tanpa sadar kesombongan telah menjalar ke sekujur tubuhku tanpa kusadari.. seakan teringat ketika Allah mengatakan, “..dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong..” seolah mengatakan klo mau sombong boleh aja tapi jangan berpijak pada ciptaan-Nya, jangan pula menghirup udara dari-Nya, dan jangan makan apa-apa yang telah dipelihara-Nya.
Dicaci memang sakit namun dipuji justru terkadang lebih menyakitkan karena tanpa disadari kadang pujian kecil pun dapat menyirami benih-benih kesombongan dan bila itu terjadi yang ditakutkan adalah bila Allah akan mengambil Karunia-Nya dari orang tersebut karena kesombongannya.
Pujian sesungguhnya adalah yang dikembalikan pada Allah, karena kebaikan yang didapat maupun dihasilkan oleh seseorang itu tentulah tak lepas dari campur tangan Allah dari balik layar namun tak jarang yang kerap terjadi secara tanpa sadar dengan mata telanjang kita melihat bahwa orang itulah yang hebat.. Astaghfirullah.
Kata-kata di atas merupakan pemahaman diriku yang masih dangkal ini berkaitan dengan kesombongan dan sungguh bila ada kata-kata yang benar maka di situlah Allah merangsang otakku sehingga menggerakkan jari jemariku ‘tuk merangkai aneka kata. Namun bila terdapat hal-hal yang masih jauh dari kebenaran maka itu berasal dari nafsu pribadiku selaku insan biasa, mohon dengan sangat ‘tuk dimaafkan. Akhir kata namun bukan yang terakhir, aku yakin diri kita ini adalah insan-insan yang di anugerahi salah satu Asma Allah, Al ‘Afuww (Yang Maha Pemaaf), sehingga manusia pun memiliki sifat saling memaafkan :-)
Keterangan:
Akh: Kependekan dari “Akhi”, berarti saudara laki-laki atau saudara laki-lakiku. Bisa juga karena hubungan kedekatan yang terikat oleh tali persaudaraan (ukhuwah).
Antum: Kamu (jamak) atau kalian (laki-laki, jamak). Biasa digunakan untuk menggantikan kata “Anta” (kamu, tunggal), agar bahasa yang digunakan terkesan lebih halus.
0 komentar:
Posting Komentar